by Arina
Copyright © 2025
“Sepotong Kue untuk Adik”
Pagi itu rumah keluarga Raka terasa riuh. Hari Minggu memang selalu jadi waktu yang dinanti oleh Raka dan adiknya, Sinta. Mereka berdua suka membantu Ibu membuat kue bolu cokelat di dapur. Raka, yang duduk di kelas 5 SD, bertugas mengocok adonan, sedangkan Sinta, kelas 2 SD, bagian menghias kue setelah matang.
Namun hari itu, sesuatu terjadi. Saat Ibu sedang membersihkan meja, Sinta tak sengaja menjatuhkan loyang kue yang baru saja keluar dari oven. Kue yang seharusnya jadi sarapan bersama, kini rusak dan sebagian terbelah dua. Sinta panik dan hampir menangis.
Raka yang melihatnya terdiam sejenak. Ia bisa saja memarahi Sinta karena ceroboh. Tapi kemudian, ia mengingat betapa Sinta selalu sabar menunggu bagian kuenya, walau hanya sepotong kecil. Akhirnya, Raka menghampiri dan mengusap kepala Sinta. “Nggak apa-apa, Sin. Kita potong yang masih bagus, terus hias bareng lagi, ya?” katanya sambil tersenyum.
Sinta mengangguk dengan mata berbinar. Mereka berdua pun bekerja sama memperbaiki bentuk kue semampu mereka. Hasilnya memang tidak sempurna, tapi saat kue itu disajikan, Ibu bangga melihat kekompakan mereka.
Sejak hari itu, Sinta belajar lebih hati-hati, dan Raka makin mengerti arti menjadi seorang kakak: bukan sekadar menjaga, tapi juga memaafkan dan mendukung.



Published: Sep 29, 2025
Latest Revision: Sep 29, 2025
Ourboox Unique Identifier: OB-1689836
Copyright © 2025